Puasa dan Pengaruhnya bagi Kesehatan

 

Puasa dan Pengaruhnya bagi Kesehatan

Puasa merupakan rukun Islam yang ke-3, setelah syahadat dan sholat. Allah SWT melalui Qur’an Surah Al-Baqoroh : 183 mewajibkan semua hambanya yang memenuhi syarat untuk menjalankan ibadah puasa, selama satu bulan penuh, yaitu di bulan Ramadhan. Selain puasa yang bersifat wajib tersebut, juga terdapat puasa yang dicontohkan oleh rasul – rasul sebelumnya, seperti halnya Nabi Daud AS yang mencontohkan puasa daud dan Nabi Muhammad SAW yang mencontohkan puasa senin-kamis, ayyamul bidh, syawal, asyuro, tasu’a, dan sebagainya. Segala yang diperintahkan Allah, meski sekecil apapun, pasti mengandung manfaat yang luar biasa bagi manusia. Terlebih untuk ibadah yang dijalankan selama satu bulan penuh ini, tentunya akan berdampak sangat besar bagi manusia, salah satunya dari sisi kesehatan.

Puasa memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan. Itulah mengapa, oleh berbagai dokter di negara maju yang non-Islam sekalipun, puasa telah menjadi salah satu terapi medis untuk menyembuhkan penyakit. Hal ini karena pada saat puasa, terjadi penguangan makanan yang masuk ke tubuh, sehingga beban kerja berbagai organ tubuh seperti ginjal, hati, maupun organ – organ pencernaan akan terkurangi, sehingga memberikan kesempatan kepada organ tersebut untuk beristirahat dan memulihkan vitalitas dan kekuatannya untuk bekerja kembali. Hal ini bisa menjadi terapi penyakit, karena penyakit yang muncul di era modern ini rata – rata merupakan penyakit yang disebabakan oleh pola makan yang salah.

Diantara pola makan yang salah adalah makan secara berlebihan. Padahal, lambung sebenarnya sudah dibekali Allah SWT dengan kekuatan idealnya, dimana jika hal tersebut ditaati, maka seharusnya lambung dapat bekerja dengan maksimal tanpa adanya penyakit tertentu. Jika sampai muncul penyakit, maka hal tersebut tentu karena pengaturannya yang salah. Maka dari itu, sebagai tindakan preventif dan kuratif, puasa menjadi solusi yang tepat untuk mengistirahatkan sistem pencernaan dan mengosongkan perut dari sisa-sisa makanan yang berlebihan, sehingga menjadi lebih “awet”. Adanya perintah untuk menjalankan puasa Ramadhan ini tentu sangat bijaksana, kerena dengan “dipaksa” untuk tidak makan dan minum selama satu bulan tersebut, penyembuhan dan latihan yang diberikan untuk tubuh menjadi lebih efektif.

Ø  Umat Islam telah dengan mudah menerapkan konten keilmuan terpadu antara Islam dan Sains yang ada dalam ibadah puasa ini, dimana dibuktikan dengan antusias setiap muslim untuk menyambut bulan Ramadhan, khususnya untuk ibadah puasa. Selain itu, ibadah ini juga dilakukan dalam berbagai bulan lainnya, yaitu dalam puasa – puasa sunnah.

Ø  Selain Islampun, kegiatan untuk “mengosongkan perut” dan untuk tidak makan minum secara berlebihan sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan rasulNya tersebut sudah digunakan sebagai terapi medis oleh berbagai dokter dan rumah sakit, dalam upaya menyembuhkan penyakit tertentu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH DISTRIBUSI BINOMIAL NEGATIF DAN GEOMERIK

www.abah.co.id : Senjata Tajam untuk Menebas Hambatan dalam Marketing Online